TIAP PENYAKIT PASTI ADA OBATNYA : JADI OPTIMISLAH

Pemandangan Indah di Pulau Sabang
Dalam hidup, tidak selamanya kita sehat. Ada kalanya Allah mengaruniai kesehatan, tapi kadang Allah memberi cobaan dengan mencabut nikmat sehat tersebut. Bagi seorang muslim sehat dan sakit merupakan kebaikan, karena keduanya bisa dijadikan sarana mendekatkan diri pada-Nya.

Sangat menakjubkan urusan seorang mukmin itu. Mereka menerima semua persoalan hidup sebagai kebaikan baginya. Apabila kegembiraan yang diterimanya dia akan bersyukur dan itu adalah kebaikan baginya. Dan apabila kepedihan yang diterimanya maka dia bersabar dan itu pun merupakan kebaikan pula baginya. (HR.Muslim)

Tidak hanya sakit, sehat sebenarnya juga ujian kesabaran, karena tidak semua orang bisa menggunakan nikmat sehat untuk beribadah pada-Nya. Hanya saja saat kita dikaruniai nikmat sehat banyak peluang kebaikan yang bisa dilakukan. Maka dari itu menjaga kesehatan dan tetap fit merupakan manifestasi kebaikan yang tidak dapat diraih di saat sakit. Tapi seandainya setelah berusaha menjaga kesehatan tersebut tubuh tetap sakit maka harus dicari obatnya agar segera sembuh. Nabi SAW telah mengisyaratkan pada kita bahwa segala penyakit pasti memiliki obatnya, kecuali penyakit tua.

Dalam Musnad Imam Ahmad disebutkan sebuah hadits dari Usamah bin Syuraik, “Suatu saat aku sedang bersama Nabi, tiba-tiba datanglah beberapa lelaki Badui. Mereka bertanya, ‘Apakah kami boleh berobat?’ beliau menjawab, ‘Boleh wahai para hamba Allah, silakan kalian berobat! Karena setiap Allah menciptakan penyakit pasti Allah juga menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit saja.’ Mereka bertanya, ‘penyakit apa itu ya Rasulullah?’ beliau menjawab, ‘Penyakit tua.”’ (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim, Shahih)

Disarikan dari beberapa sumber terutama dari Ebook Ramuan Herbal Sang Nabi.