LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI

Buah-Buahan Baik Untuk Pencegahan Penyakit
Menurut penuturan dari dr. Joseph Novaks, anggota senior American Medical Association bahwa tubuh manusa tidak pernah didesain untuk menjadi sakit. Allah membekali manusia dengan system sekuriti yang cukup tangguh untuk menangkal segala bentuk ancaman bagi tubuh yang dating dari daam tubuh sendiri seperti sel-sel yang telah tua dan berpotensi menjadi keganasan/kanker dan ancaman dari luar yaitu lingkungan berupa mikroorganisme dan bahan-bahan lainnya.

Sekuriti itu adalah sistem imunitas tubuh, merupakan semua mekanisme yang digunakan untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh berbagai bahan dari lingkungan hidup. Sistem keamanan tubuh yang berupa “respons imun” diperlukan untuk tiga hal yaitu:
1. Pertahankan ditujukan untuk infeksi mikroorganisme,
2. Homeostasis (keseimbangan tubuh), mengeliminasi komponen tubuh yang sudah tua,
3. Pengawasan, menghancurkan sel-sel yang bermutasi, terutama yang menjadi ganas.

Maka sebenarnya tubuh itu didesain untuk sehat, tidak untuk sakit. Maka sebaiknya apa pun pengobatan, sebenarnya pencegahan tetap lebih baik, karena pencegahan berarti menghilangkan sebab timbulnya penyakit itu sendiri. Dalam buku Thibbun Nabawi, Ibnu Qayyim membagi tindakan pencegahan terhadap penyakit menjadi dua macam, yaitu pencegahan dari hal-hal yang dapat menimbulkan sakit, dan dari hal-hal yang memperparah penyakit yang sudah ada, sehingga penyakitnya tidak bertambah parah. Cara yang pertama disebut pencegahan penyakit bagi orang sehat. Sedangkan cara yang kedua adalah tindakan preventif bagi orang sakit. Kalau orang sakit mampu melakukan tindakan preventif, maka penyakitnya bisa dicegah agar tidak semakin parah, sehingga ia bisa meningkatkan stamina untuk mengusir penyakit tersebut.

Secara tersirat, Allah telah menjelaskan hal ini dalam salah satu firman-Nya, "Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan, atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih)…. "(Al-maidah [5]:6)
Dalam ayat ini, orang sakit dicegah menggunakan air saat wudhu, karena air – pada kasus penyakit tertentu – bisa membahayakan kesehatan tubuhnya. Berarti pencegahan terhadap sebab-sebab timbulnya penyakit atau sesuatu yang menyebabkan penyakit bertambah parah sangat ditekankan.

Kesimpulannya, pencegahan itu adalah obat terbaik terhadap penyakit, bisa mencegah timbulnya penyakit atau setidaknya mencegah agar penyakit itu tidak semakin parah dan melebar. Kadangkala seseorang menginginkan sesuatu yang sebenarnya dilarang karena akan semakin memperparah sakitnya. Dalam hal ini menurut Ibnul Qayyim tidak mengapa diberikan dengan beberapa catatan. Hal ini diperbolehkan jika si sakit betul-betul menginginkannya. Makanan yang dilarang tersebut (karena akan memperparah penyakit) boleh dikonsumsi asal sedikit dan dalam takaran yang mampu dicerna dengan baik. Hal itu tidak akan berbahaya, bahkan akan berguna. Karena kondisi tubuh dan lambung akan saling terikat oleh rasa suka dan senang, keduanya akan secara kooperatif menghalau hal-hal yang dikhawatirkan bahayanya. Bisa jadi, akan lebih berguna daripada mengonsumsi obat yang tidak disukai oleh pasien. Dalam hal ini menurut Ibnul Qayyim bahwa penyembuhan itu tidak semata dipengaruhi oleh faktor obat, namun faktor psikis dan diterimanya obat oleh tubuh juga memiliki pengaruh penting pada kesehatan.

Disarikan dari beberapa sumber terutama dari Ebook Ramuan Herbal Sang Nabi.